Monday, December 16, 2013

Selenoid Valve


Elektro Mekanik

Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic
Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC. Solenoid valve pneumatic atau katup (valve) solenoid mempunyai lubang keluaran, lubang masukan, lubang jebakan udara (exhaust) dan lubang Inlet Main. Lubang Inlet Main, berfungsi sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), lalu lubang keluaran (Outlet Port) dan lubang masukan (Outlet Port), berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan udara (exhaust), berfungsi untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve pneumatic bekerja.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoid yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (service unit), pada umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
 Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
Berikut keterangan gambar Solenoid Valve Pneumatic:
Valve Body
Terminal masukan (Inlet Port)
Terminal keluaran (Outlet Port)
Manual Plunger
Terminal slot power suplai tegangan
Kumparan gulungan (koil)
Spring
Plunger
Lubang jebakan udara (exhaust from Outlet Port)
Lubang Inlet Main
Lubang jebakan udara (exhaust from inlet Port)
Lubang plunger untuk exhaust Outlet Port
Lubang plunger untuk Inlet Main
Lubang plunger untuk exhaust inlet Port
 Dibawah ini dapat dilihat cara kerja plunger selenoid valve pneumatic  dalam menyalurkan udara bertekanan kedalam tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal), yang telah saya animasikan.
Cara Kerja Sistem Pneumatic
Kompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya motor listrik. Udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter), katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan (regulator).
Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya solenoid valve pneumatic ketika mendapat tegangan input pada kumparan dan menarik plunger sehingga udara bertekanan keluar dari outlet port melalui selang elastis menuju katup pneumatik (katup pengarah/inlet port pneumatic). Udara bertekanan yang masuk akan mengisi tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan membuat piston bergerak maju dan udara bertekanan tersebut terus mendorong piston dan akan berhenti di lubang outlet port pneumatic atau batas dorong piston.
Klik disini untuk melihat penggunaannya.
______________________________
Sumber: http://electric-mechanic.blogspot.com
Berbagi

Baca juga : - Sistem Kontrol Pembangkit Listrik
                       - Mekanika Fluida
                       - Pengoperasian Turbine Shinko
                       - Prosedur Umum Pengoperasian Boiler
                       - Alignment

Saturday, December 14, 2013

Pengoperasian Steam Turbine Shinko

DEFINISI
Sebuarh mesin yang di gerakan oleh uap bertekanan untuk mengerakan generator sehingga menghasilkan arus listik.

SEBELUM OPERASI
Check alat berikut perangkat pendukungnya,( pastikan dalam kondisi baik dan siap dioperasikan).
Periksa level oil pada tangki minyak .

Steam Flow Diagram
Steam Flow Diagram


PENGOPERASIAN MESIN
  1. Buka kran uap exhaust BPV (turbine). Pastikan saluran condensat BPV, By Pass Condensat, Turbine Condensat telah di buka dan semua air condensat telah di keluarkan sepenuhnya.
  2. Buka drain-drain turbine dan uap separator, buka valve keluar ( outlet valve ) air injector. valve ini hendaklah senantiasa dibuka sampai Turbin beroperasi.
  3. Hidupkan air dan pompa oli, buka valve  masuk dan valve keluar bagi oil cooler.
  4. Jalankan pompa minyak pelincir (L.O Pump) secara auto dengan memutarkan tombol switch kedudukan AUTO pada panel switch Turbin. Pastikan pressure minyak melebihi 0.3 kg/cm2.
  5. Buka Valve EXHAUST sepenuhnya.
  6. Resetkan ke semua Trip device dengan menekan batang/handle trip reset dan dengan mengangkat kembali Hand Trip knob. Pastikan governor di setkan pada kelajuan yang minimum.
  7. Panaskan turbin, buka kran uap masuk 10 – 15 kg. buka sedikit inlet steam valve untuk memanaskan Turbine selama 15 menit.Jalankan Turbine pada kecepatan 100-200 RPM. Periksa Turbine, gearbox dan alternator apakah terdapat bunyi kuat atau getaran.
  8. Pastikan kesemua drain valve ditutup setelah kesemua air condensat dikeluarkan.
  9. Tripkan turbin dengan menggunakan Hand Trip Knob untuk memastikan governor tertutup dengan sekaligus.
  10. Jika sudah panas, kembali tutup valve uap masuk.
  11. Naikkan alat trip.
  12. Putar load limit posisi 4.
  13. Tekan reset yang berwarna kuning.
  14. Buka kran uap masuk turbin perlahan - lahan sampai habis.
  15. Jangan lupa putar load limit penuh atau 10.
  16. Naikkan speed setting atau rpm turbin perlahan lahan sampai dengan operasional speed.
  17. Pastikan suhu bearing tidak melebihi 80° C.
  18. Tutup kran drain-drain di turbine dan separator.
  19. Pastikan tidak ada kebocoran di mana-mana.
  20. Sinkronkan beban turbin sama genset.
MENGHENTIKAN MESIN
  1. Kurangkan load turbin.
  2. Tutup steam inlet.
  3. Apabila kelajuan turbin telah menurun dan tekanan minyak pelumas/oli kurang dari pada 0.45 – 0.50 kg/cm2, pastikan pompa minyak oil (L.O pump) dijalankan secara auto untuk memastikan saluran oli pelumas selalu mengalir kepada bearing dan gear wheel.
  4. Setelah turbin berhenti total, tutup EXHAUST valve, dan buka semua drain valve untuk mengeluarkan steam condensat.
  5. Pastikan miyak oli (L.O Pump) dijalankan sekurang-kurangnya 10 menit setelah turbin stop, ini adalah untuk mendinginkan suhu bearing turbin.
  6. Tutup valve air masuk dan valve air keluar untuk air cooler.
  7. Turunkan hand trip knob dan tekan batang/handle emergency stop untuk menghentikan turbin sepenuhnya.
Baca juga ; - Sistem Kontrol Pembangkit Listrik
                   - Masalah Umum Operasional Gas Turbine

Friday, November 29, 2013

Karburasi pada logam dan pendinginan

Karburasi adalah sebuah proses penambahan unsur Karbon pada permukaan logam dengan cara difusi untuk meningkatkan sifat fisis dan mekanisnya. Proses  karburasi  ini  biasanya  dilakukan  pada  baja  karbon  rendah  yang  mempunyai  sifat  lunak  dan  keuletan  tinggi. Mengeraskan  permukaan  dengan  menggunakan  cara  karburasi  adalah  cara  pengerasan  yang  paling  tua  dan  ekonomisKarena  pada  proses  pengerasan  ini  hanya  merubah  komposisi  kimia  dari  baja  karbon  tersebut.

Tujuan Karburasi

  • Menghasilkan permukaan material yang tahan aus terhadap gesekan.
  • Namun tetap ulet pada bagian tegahnya untuk menanggulangi hentakan pada mesin.

Ada 3 cara penambahan karbon atau karburasi :

  1. Menggunakan medium padat atau Pack carburizing.
  2. Menggunakan medium cair atau Liquid carburizing.
  3. Menggunakan medium gas atau Gas carburizing.
Medium padat atau Pack carburizing
Komponen yang akan dikarburisasi ditempatkan dalam kotak yang berisi media penambah unsur karbon atau mediaKarburasi.
karburasi padatProses Pack carburizing
Dipanaskan pada suhu austenisasi (842–953 0C). Akibat pemanasan ini, media karburasi akan teroksidasi menghasilkan gas CO2 dan CO.
Gas CO akan bereaksi dengan permukaan baja membentuk atom Karbon yang kemudian berdifusi ke dalam baja.
Medium cair atau Liquid carburizing
Pada karburasi yang menggunakan medium cair atau Liquid Carburizing biasanya pemanasan benda kerja menggunakan garam cair (salt bath) .
karburasi cair
Garam cair terdiri dari campuran sodium cyanide (NaCN) atau potasium cyanide (KCN) yang berfungsi sebagai karburasi agent yang aktif.
Dengan natrium carbonat (NaCO3) yang berfungsi sebagai energizer dan penurun titik cair garam. Dalam praktek, NaCN lebih banyak digunakan karena relaitif lebih murah, lebih banyak menagndung karbon dan titik cair relatif lebih rendah (500°C)
Medium gas atau Gas carburizing
karburasi gas
Setelah permukaan material sudah mengandung cukup karbon, proses dilanjutkan dengan pengerasan yaitu dengan pendinginan (Quenching) untuk mendapatkan kekerasan yang tinggi.

Pendinginan (Quenching)

  • Setelah permukaan material sudah mengandung cukup karbon, proses dilanjutkan dengan pengerasan yaitu dengan pendinginan (Quenching) untuk mendapatkan kekerasan yang tinggi.
  • Proses pengerasan (quenching) dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
  • Pendinginan langsung (Direct Quenching)
  • Pendinginan  tunggal (Single Quenching)
  • Double Quenching

1. Pendinginan langsung (Direct Quenching)
Proses Pendinginan Langsung
Pendinginan secara langsung dari media karburasi
Efek yang timbul adalah kemungkinan adanya pengelupasan pada benda kerja
Pada pendinginan langsung ini diperoleh permukaan benda kerja yang getas.
2. Pendinginan Tunggal (Single Quenching)
Proses Pendinginan Tunggal
Single Quenching merupakan pendinginan dari benda kerja setelah benda kerja tersebut di karburasi dan telah didinginkan pada suhu kamar.
Tujuan dari metode ini adalah untuk memperbaiki difusisitas dari atom ± atom karbon, dan agar gradien komposisi lebih halus.
3. Double Quenching
Proses Pendinginan Langsung (Double Quenching)
Double Quenching adalah proses pendinginan atau pengerasan pada benda kerja yang telah di karburasi dan didinginkan pada temperatur kamar kemudian dipanaskan lagi diluar kotak karbon pada temperatur kamar lalu dipanaskan kembali pada temperatur austenit dan baru didinginkan cepat. Tujuan dari metode ini untuk mendapatkan butir struktur yang lebih halus.
Reference :